Sekilas.co – PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR), telah menuntaskan seluruh proses aksi korporasi yang berkaitan dengan PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT). Nilai keseluruhan transaksi tersebut mencapai Rp3,28 triliun, termasuk di dalamnya penjualan 35 persen saham CCT milik WTR kepada PT Bakrie Toll Indonesia.
“Kami mengapresiasi bahwa seluruh proses aksi korporasi, termasuk divestasi saham CCT, dapat berjalan lancar dan kini resmi selesai. Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan kepada para kreditur dan sebagai pemenuhan Master Restructuring Agreement (MRA) yang berlaku efektif sejak Oktober 2024,” ujar Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, dalam keterangan resminya, Sabtu (29/11/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan usai menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (SPA) bersama Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital Waskita Karya, Rudi Purnomo, di Jakarta, Jumat (28/11).
Hanugroho yang akrab disapa Oho ini menuturkan bahwa pelepasan kepemilikan jalan tol merupakan bagian dari strategi restrukturisasi dan transformasi perusahaan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kondisi keuangan dan menyediakan ruang pendanaan untuk berbagai kebutuhan strategis.
“Waskita Karya akan terus menjaga stabilitas finansial perusahaan melalui divestasi aset jalan tol dan kembali fokus pada bisnis inti di bidang konstruksi gedung, infrastruktur air, jalan, serta jembatan,” jelasnya.
Oho juga menegaskan bahwa Waskita Karya tetap memegang peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan infrastruktur yang merata.
Dana hasil divestasi akan digunakan untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur, memperkuat likuiditas, serta menjaga arus kas operasional perusahaan. Dengan demikian, portofolio perusahaan dapat kembali ditata secara lebih sehat dan bernilai.
Sebelumnya, komposisi kepemilikan saham pada proyek Jalan Tol Cimanggis–Cibitung adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebanyak 55 persen, PT Bakrie Toll Indonesia 10 persen, dan WTR 35 persen.
“Ke depan, kami akan terus melanjutkan divestasi ruas tol lainnya sebagai upaya memperkuat kondisi keuangan Perseroan. Tahun 2024, Waskita juga telah melepas 25 persen saham di PT Trans Jabar Tol (TJT) kepada PT SMI,” sambungnya.
Dalam sepuluh tahun terakhir, melalui WTR, Waskita Karya telah berinvestasi di 18 ruas jalan tol yang mencakup jaringan Trans Jawa dan Trans Sumatera. Sembilan di antaranya sudah dilepas sejak 2019. Secara total, kontribusi Waskita dalam pembangunan jalan tol mencapai lebih dari 1.000 kilometer dari sekitar 3.000 kilometer ruas yang telah beroperasi di Indonesia.
Menurut Oho, kehadiran jalan tol memberikan efek pengganda yang besar bagi masyarakat. Selain mempercepat konektivitas antardaerah, keberadaan jalan tol juga mendorong tumbuhnya pusat ekonomi baru dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

