Rupiah Tertekan di Tengah Government Shutdown AS yang Memasuki Hari ke-21

foto/istimewa

sekilas.co – Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa sore tercatat melemah 12 poin atau 0,07 persen, menjadi Rp 16.587 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp 16.575 per dolar AS.

Sementara itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia hari ini juga menunjukkan pelemahan, berada di Rp 16.589 per dolar AS dibandingkan sebelumnya Rp 16.585 per dolar AS.

Baca juga:

Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menilai pelemahan rupiah dipicu oleh government shutdown Amerika Serikat yang kini telah memasuki hari ke-21.

“Pelaku pasar terus memantau perkembangan penutupan Pemerintah Federal AS yang masih berlangsung. Penutupan ini telah memasuki hari ke-21 tanpa indikasi akan segera berakhir, setelah para senator untuk ke-11 kalinya gagal menyelesaikan kebuntuan dalam pemungutan suara pada Senin, 20 Oktober 2025,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025, seperti dikutip dari Antara.

Mengutip Anadolu, penutupan pemerintah AS masih berlanjut karena perolehan suara untuk mengatasi kebuntuan mencapai 50 berbanding 43. Dengan demikian, Senat AS tidak mengajukan mosi penutupan untuk melanjutkan langkah pendanaan pemerintah yang telah disahkan DPR hingga 21 November.

Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk membuka kembali pemerintah federal sejauh ini selalu gagal mencapai ambang batas 60 suara, tanpa indikasi bahwa upaya berikutnya akan berbeda.

Penutupan pemerintah dimulai sejak 1 Oktober setelah negosiasi terkait prioritas pengeluaran federal gagal. Sejak itu, ribuan pegawai federal dirumahkan atau bekerja tanpa bayaran, sementara layanan pemerintah dikurangi atau ditangguhkan.

“Penutupan pemerintah AS kini menjadi jeda pendanaan terpanjang ketiga dalam sejarah modern,” ujar Ibrahim.

Artikel Terkait