sekilas.co – Pengendali PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk, Rudi Reksa Sutantra, berencana mengakuisisi perusahaan seismik dalam waktu dekat. Di emiten berkode ATLA, Rudi menjabat sebagai komisaris sekaligus memegang 50,05 persen saham.
Corporate Secretary ATLA, Uba Rialin, mengatakan akuisisi ini sengaja dilakukan melalui personal Rudi, bukan atas nama perseroan. Langkah ini diambil agar tidak mengganggu kelangsungan usaha ATLA yang telah berjalan.
“Rencana ini memang bukan bagian dari rencana usaha ATLA dalam waktu dekat,” katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Uba mengatakan ATLA tidak dapat mengungkap detail perusahaan seismik yang akan diakuisisi Rudi. Ia menambahkan bahwa saat ini keduanya masih dalam tahap negosiasi. “Karena masih dalam proses negosiasi dan pemeriksaan,” katanya.
Selain itu, Uba juga enggan mengungkap nilai transaksi akuisisi ini. Menurutnya, total nilai transaksi masih menunggu proses audit, penilaian, dan hasil negosiasi. Kendati demikian, Uba memastikan proses akuisisi ini akan berlangsung dalam lima bulan ke depan.
Uba mengatakan ATLA akan memanfaatkan kapal yang diambil alih pengendali untuk kegiatan usaha. Ia menambahkan bahwa kapal ini akan mendukung pengembangan usaha perseroan di bidang survei dan seismik pada masa mendatang.
Atlantis Subsea merupakan perusahaan yang menyediakan solusi untuk sektor minyak dan gas, energi dan energi terbarukan, serta infrastruktur kelautan. Perusahaan yang berdiri pada 2016 ini menjalin aliansi strategis dengan perusahaan mitra di berbagai negara.
Sepanjang semester I 2025, ATLA membukukan pendapatan sebesar Rp 50,7 miliar, meningkat dari Rp 31,4 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pada periode tersebut, ATLA mencatatkan laba sebesar Rp 2,7 miliar.
Sementara itu, total aset ATLA tercatat sebesar Rp 177,4 miliar per Juni 2025, dengan ekuitas perseroan sebesar Rp 165 miliar dan liabilitas sebesar Rp 9,3 miliar.





