sekilas.co – INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi, 1 Desember 2025, bergerak menguat seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap data ekonomi dalam negeri yang solid.
IHSG dibuka menguat 32,83 poin atau 0,39 persen ke posisi 8.541,54. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,45 poin atau 0,17 persen ke posisi 847,21.
“Secara jangka menengah dan jangka panjang, IHSG masih di area bullish. Diperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 8.470 hingga 8.600 pada pekan ini,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati data-data perekonomian domestik seperti neraca perdagangan, dan inflasi, yang akan dirilis pada Senin ini. Adapun Standard & Poor’s Global Ratings (S&P) mencatat indeks manajer pembelian manufaktur atau Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia pada November 2025 berada pada zona ekspansi di level 53,3. PMI manufaktur bulan lalu meningkat dibandingkan Oktober yang berada di level 51,2. Posisi ini menjadi yang tertinggi sejak Februari 2025 yang tercatat sebesar 53,6.
Selain itu, pelaku pasar mencermati data cadangan devisa yang akan dirilis pada 5 Desember 2025.
Dari mancanegara, pada pekan ini, pelaku pasar menantikan sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis, termasuk beberapa laporan data yang sudah tertunda.
Data yang akan dirilis, di antaranya Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index bulan September 2025, indeks ISM manufacturing PMI, indeks Michigan Consumer Confidence preliminary, serta ADP Employment bulan November 2025.
Di sisi lain, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Desember 2025, masih menjadi faktor positif. Peluang penurunan suku bunga The Fed di Desember 2025 masih di kisaran 80 hingga 85 persen.





