IHSG Melemah, BBTN dan DEWA Umumkan Aksi Korporasi Terbaru

foto/ilustrasi

Sekilas.co – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Selasa (18/11) dengan pelemahan sebesar 0,65% ke posisi 8.361,93. Penurunan ini mencerminkan sentimen pasar yang melemah menjelang akhir sesi, sekaligus menjadi kelanjutan dari tekanan yang terlihat pada beberapa hari perdagangan sebelumnya. Kondisi global yang kurang kondusif serta volatilitas pasar regional turut memberikan tekanan tambahan pada indeks domestik.

Sejumlah saham tercatat memberikan kontribusi besar terhadap pergerakan IHSG hari itu. TPIA mencatat kenaikan 5,63% dan menjadi salah satu leading movers berkat sentimen positif dari perkembangan industri petrokimia. RISE melonjak 15,4%, menunjukkan minat tinggi investor terhadap sektor properti dan teknologi yang terkait dengan ekspansi pengembangan kawasan. DSSA juga menguat 1,59%, ikut menopang indeks di tengah tekanan.

Baca juga:

Sebaliknya, beberapa saham unggulan mengalami pelemahan dan menjadi penekan indeks. BBCA turun 2,04% di tengah aksi ambil untung serta rotasi investor ke sektor lain. BRPT melemah cukup dalam sebesar 5,04%, sementara BYAN terkoreksi 1,68% mengikuti pelemahan harga komoditas global yang memengaruhi sentimen sektor energi.

Dari sisi aliran dana, investor asing mencatat net sell di pasar reguler mencapai Rp 320,1 miliar. Namun secara keseluruhan, total pasar justru membukukan net buy sebesar Rp 281,3 miliar, mencerminkan adanya pembelian di luar pasar reguler seperti pasar negosiasi atau tunai. Pergerakan ini menunjukkan bahwa meski terdapat tekanan di pasar reguler, investor asing masih melihat peluang akumulasi di beberapa saham tertentu.

Dari 11 sektor yang ada di IHSG, sebanyak 10 sektor berada di zona merah. Sektor properti menjadi satu-satunya sektor yang mencatat penguatan, yaitu naik 2,41%. Penguatan ini mencerminkan adanya optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan permintaan properti serta sentimen positif terhadap emiten-emiten yang tengah melakukan ekspansi besar. Sebaliknya, sektor energi turun paling dalam sebesar 2,22%, dipengaruhi oleh pelemahan harga batu bara dunia dan pergerakan minyak yang tidak stabil.


Berita Emiten

Bank Tabungan Negara (BBTN)

BBTN telah mengesahkan pemisahan unit usaha syariahnya menjadi Bank Syariah Nasional (BSN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 November. Pemisahan atau spin-off ini merupakan langkah strategis yang dilakukan sesuai ketentuan Pasal 59 POJK 12/2023 yang mengharuskan bank syariah memiliki aset minimal Rp 50 triliun.

Dengan terjadinya spin-off dan penggabungan dengan Bank Victoria Syariah, aset BSN kini meningkat signifikan menjadi Rp 71,30 triliun. Pencapaian ini menempatkan BSN sebagai bank umum syariah terbesar kedua di Indonesia berdasarkan total aset. Transformasi ini diharapkan dapat memperkuat industri keuangan syariah nasional serta mendorong peningkatan layanan berbasis syariah bagi masyarakat.

Darma Henwa (DEWA)

Darma Henwa mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham tanpa memerlukan persetujuan RUPS. Langkah ini merujuk pada Surat OJK S-102/D.04/2025 serta POJK 13/2023 yang mengatur skema buyback dalam kondisi tertentu. Perusahaan menetapkan nilai buyback maksimal Rp 1,66 triliun dengan periode pelaksanaan mulai 19 November 2025 hingga 19 Februari 2026.

Aksi buyback ini dinilai sebagai langkah manajemen untuk menjaga stabilitas harga saham DEWA, meningkatkan kepercayaan investor, serta memperbaiki struktur modal perusahaan. Program pembelian kembali biasanya menjadi sinyal positif bahwa perusahaan menilai sahamnya sedang berada di bawah nilai wajar.


Rekomendasi Saham Hari Ini

Berikut rekomendasi saham yang dapat diperhatikan oleh investor, berdasarkan analisis teknikal dan potensi pergerakan jangka pendek:

  • BKSL – Buy 133–136 | TP 139–143 | SL 125
    Cocok bagi investor yang mencari momentum breakout di sektor properti.

  • TPIA – Buy 7.400–7.450 | TP 7.625–7.850 | SL 7.000
    Didukung penguatan harga petrokimia dan sentimen positif pada emiten big cap.

  • TAPG – Buy 1.710–1.720 | TP 1.740–1.790 | SL 1.600
    Prospektif di tengah sentimen komoditas agrikultur.

  • CSIS – Buy 496–505 | TP 520–530 | SL 470
    Momentum teknikal mendukung uptrend jangka pendek.

  • MPIX – Buy 71–73 | TP 75–78 | SL 67
    Cocok bagi trader yang menyasar saham berkapitalisasi kecil dengan volatilitas tinggi.

Artikel Terkait