sekilas.co – LAJU pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal ketiga tahun ini mencapai 5,2 persen, atau sedikit di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,04 persen. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan angka tersebut mengindikasikan laju perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Ia mendorong agar laju pertumbuhan terus meningkat di tengah gejolak ekonomi yang masih belum stabil. “Pemerintah pusat sudah menetapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di 2029, cukup berat tetapi Jabar optimistis. “Start dari tahun 2025 ini, akhir tahun bisa mencapai 5,5 persen,” ucap Herman yang dikutip dari laman resmi Pemprov Jawa Barat, Kamis, 13 November 2025.
Menurut dia, ada empat komponen pendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi dengan jumlah populasi terbanyak itu. Pertama, belanja pemerintah yang hingga kini sudah mencapai 72,67 persen didukung oleh realisasi pendapatan sebesar 81,22 persen. “Kami tidak main-main, tongkrongin setiap hari, bukan hanya belanja provinsi tetapi juga belanja pemerintah di kabupaten dan kota,” kata Herman.
Kedua, konsumsi masyarakat yang juga menunjukkan tren perbaikan yang ditandai dengan laju inflasi di Jawa Barat cukup terkendali. Sementara komponen ketiga adalah investasi di Jawa Barat yang sudah mencapai Rp 77,1 triliun hingga kuartal ketiga. Terakhir, pendorong pertumbuhan di Jawa Barat beraal dari sektor ekspor-impor.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Muhamad Nur mengatakan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih dalam jalur yang benar. Nur memprediksi, pada November-Desember 2025, pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat akan terdorong oleh belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Jabar masih on track. Kami dari kalangan perbankan dan akademisi melalui WJES 2025 (West Java Economic Society 2025) memberikan beberapa rekomendasi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi dan mengakselerasi target 8 persen di tahun 2029,” ucap Nur.





