Ekspor Industri Alat Olahraga Capai US$ 84,78 Juta pada Jan–Ags 2025

foto/istimewa

sekilas.co – Kementerian Perindustrian mengungkapkan bahwa nilai ekspor industri alat olahraga mencapai US$ 84,78 juta pada periode Januari–Agustus 2025. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, menyebutkan bahwa laporan dari Trademap mencatat peningkatan 24,7 persen dibanding periode yang sama pada 2024.

“Angka-angka ini bukan hanya menunjukkan potensi ekonomi yang besar, tetapi juga memiliki makna sosial yang penting, karena olahraga merupakan simbol kebanggaan karya anak bangsa,” ujar Reni dalam keterangan tertulis, Sabtu, 8 November 2025.

Baca juga:

Sementara itu, menurut Reni, dalam satu dekade terakhir terjadi peningkatan signifikan pada industri alat olahraga di Indonesia. Laporan dari Statista mencatat bahwa pertumbuhan sektor ini mencapai US$ 500 miliar.

Sektor ini masih menghadapi tantangan terkait ketergantungan bahan baku impor, dominasi produk luar negeri, terbatasnya akses ekspor, serta biaya tinggi untuk memenuhi standar sertifikasi internasional. Untuk mengatasi hal tersebut, Kemenperin mendorong pelaku usaha meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Data Kemenperin pada 2024 menunjukkan terdapat 36 pelaku usaha alat olahraga yang telah memiliki produk dengan TKDN tinggi, beberapa bahkan mencapai 66 persen. “Produk tersebut mencakup bola futsal, raket, shuttlecock, meja pingpong, dan bola voli,” ujarnya.

Untuk industri kecil, Kemenperin melaksanakan pelatihan teknis, pendampingan, serta pemberian bantuan mesin dan peralatan. Mekanisme sponsorship juga diperkuat untuk mendukung sertifikasi internasional seperti FIFA Quality Programme, BWF Approved Equipment, dan ITF Approved Product, bekerja sama dengan Koperasi Olahraga Juang Indonesia (KOJI) di bawah pembinaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Kemenperin dan KONI telah menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat penggunaan produk alat olahraga dalam negeri di berbagai kegiatan olahraga nasional.

“Kami berharap produk dalam negeri dapat diakui secara global dan digunakan di ajang profesional,” tutur Reni.

Di sisi ketenagakerjaan, laporan Ken Research juga mengungkap bahwa industri alat olahraga telah menyerap 15.663 tenaga kerja pada 2023, dari 128 unit usaha yang ada. Nilai pasar domestik yang telah diserap mencapai Rp2,3 triliun pada tahun tersebut.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa Kemenperin terus memperkuat industri sektor olahraga agar mampu menguasai pasar domestik sekaligus bersaing di pasar global. Program kolaborasi lintas sektor juga diupayakan untuk meningkatkan daya saing industri ini.

“Kami ingin menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen utama alat olahraga berkualitas di dunia,” kata Agus.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengadakan Indonesia Sport Facility Expo (ISFEX) pada 6–9 November 2025 di BSD City, Kabupaten Tangerang. Ajang ini menjadi sarana promosi produk, membangun jejaring bisnis, bertukar ide, dan membentuk kerja sama lanjutan bagi pelaku industri, asosiasi, dan komunitas.

Artikel Terkait