Chandra Daya Investasi Resmikan PLTS 4,7 MWp

foto/istimewa

sekilas.co – PT CHANDRA Daya Investasi Tbk (CDIA) melalui anak usaha di sektor energi, PT Krakatau Chandra Energi (KCE), resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) baru berkapasitas 4,7 Megawatt-peak (MWp). Fasilitas tersebut mencapai Commercial Operation Date pada 17 November 2025, lebih cepat satu pekan dari target awal.

Presiden Direktur CDIA, Fransiskus Ruly Aryawan, menyampaikan bahwa pengoperasian PLTS ini menjadi bagian dari upaya perseroan menyediakan infrastruktur energi yang lebih efisien, bersih, dan berkelanjutan bagi industri nasional. “Proyek ini juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang CDI Group dalam memperkuat pilar energi melalui transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT), sekaligus mendukung pencapaian target bauran energi Indonesia,” katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 25 November 2025.

Baca juga:

Dengan mulai beroperasinya fasilitas tersebut, total kapasitas terpasang PLTS milik Chandra Daya Investasi Group kini mencapai 11 MWp. Fransiskus menjelaskan bahwa energi yang dihasilkan akan langsung memenuhi kebutuhan listrik Kawasan Industri Krakatau di Cilegon, Banten. “Sekaligus memperkukuh posisinya sebagai salah satu kawasan industri strategis nasional,” ujarnya.

Selain itu, Fransiskus menambahkan bahwa hadirnya fasilitas ini turut memperluas portofolio energi terbarukan CDI Group dan mendukung percepatan transisi energi di sektor industri nasional. PLTS Ground-Mounted ini menjadi salah satu proyek strategis CDI Group yang memaksimalkan pemanfaatan lahan melalui konversi 5 hektare (ha) area nonproduktif menjadi aset energi hijau.

Fransiskus menegaskan bahwa KCE terus memperluas portofolio energi terbarukan melalui pengembangan PLTS, sejalan dengan rencana CDI Group dalam mendorong transisi energi di sektor industri. Dengan kapasitas 4,7 MWp, PLTS ini diperkirakan mampu menekan emisi karbon hingga 5.086,74 ton COeq per tahun, atau setara dengan penyerapan lebih dari 243 ribu pohon setiap tahun.

“Fasilitas ini dirancang agar memiliki ketahanan operasional tinggi serta efisiensi energi yang optimal, dengan penggunaan teknologi panel surya dan inverter berstandar internasional, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi kebutuhan industri,” tuturnya.

Artikel Terkait