sekilas.co – Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, meminta agar berhati-hati dalam pengelolaan aliran dana ke program Koperasi Desa Merah Putih.
“Harus benar-benar berhati-hati dalam pemanfaatannya,” ujar Nailul, mengutip Antara, Sabtu, 25 Oktober 2025.
Dari kajian Celios, Nailul menyebutkan bahwa tingkat risiko gagal bayar utang Koperasi Merah Putih bisa mencapai 4–5 persen per tahun. Sebagai catatan, pembiayaan ke Koperasi Merah Putih dapat dialokasikan dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang telah dialihkan ke Himbara senilai Rp 200 triliun. Selain itu, ada tambahan dari anggaran yang ditetapkan di APBN 2025 sebesar Rp 16 triliun, sehingga total mencapai Rp 216 triliun.
“Jika seluruh Rp 216 triliun disalurkan ke Kopdes Merah Putih, maka potensi kegagalannya bisa mencapai Rp 10 triliun,” ujar Nailul. Atas dasar itu, ia menyatakan bahwa diterapkan skema penjaminan melalui dana desa dengan batasan tertentu.
Padahal, menurut Nailul, dana desa saat ini sudah menanggung beban berat, mulai dari pembangunan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), hingga bantuan sosial.
“Ketika dana desa diharuskan menjadi jaminan gagal bayar utang Kopdes Merah Putih, yang terjadi adalah pembangunan di desa akan terhambat. Pemerintah harus bertanggung jawab apabila pembangunan dari aktor terkecil (pemerintah desa) terhenti, kemiskinan akan semakin parah,” tutur Nailul.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan bahwa ia telah menandatangani surat terkait pinjaman Himbara ke Koperasi Merah Putih yang dijamin oleh dana desa. Sebelumnya, pembiayaan ke Koperasi Merah Putih akan dilakukan oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Pernyataan itu disampaikan usai menggelar rapat dengan Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, dan Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, pada Kamis, 23 Oktober 2025.
“Pokoknya kan kami sediakan uang Rp 200 triliun di perbankan. Begitu dana di perbankan dipindahkan atau disalurkan ke Kopdes Merah Putih, otomatis saya hanya men-charge 2 persen. Jadi langsung mengikuti skema pembiayaan Kopdes Merah Putih. Jadi sudah tidak ada masalah dari anggaran. Jadi Rp 200 triliun ditambah Rp 16 triliun banyak sekali kalau mereka mau,” ujar Purbaya.