sekilas.co – Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Muhammad Hanugroho, mengatakan proses penggabungan BUMN Karya masih berlangsung. Ada tujuh BUMN Karya yang bakal digabung, antara lain Adhi Karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT PP (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).
Sembari menunggu, Hanugroho menyebut Waskita Karya fokus mempercepat divestasi untuk menekan beban utang dan biaya pendanaan tinggi. “Sambil menjaga dukungan berkelanjutan selama proses integrasi dengan Danantara dan BP BUMN,” ujarnya dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin, 10 November 2025.
Hanugroho mengatakan merger BUMN Karya ditargetkan rampung pada 2026. Penggabungan ini mencakup penyatuan aset, sumber daya manusia, dan kepatuhan. Berbeda dari BUMN Karya lain, Waskita Karya sebagian besar dibiayai secara komersial, sehingga disiplin finansial menjadi kunci perseroan. Saat ini, prioritas divestasi Waskita adalah proyek KLBM (Krian-Legundi-Bunder-Manyar) dan Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu).
Di sisi lain, Hanugroho menambahkan, Waskita Karya terus menjaga ekuitas agar tidak negatif melalui mitigasi risiko dan percepatan divestasi. “Serta mengoptimalkan piutang dari anak usaha untuk memperkuat kas dan kepercayaan kreditur,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi, mengatakan proses merger BUMN Karya masih menunggu keputusan Danantara. Ia menambahkan, Adhi Karya tengah melakukan berbagai persiapan, termasuk proyeksi ke depan.
“Saat ini memang kami sedang melakukan persiapan berbagai hal, termasuk proyeksi-proyeksi untuk masing-masing entitas. Memang kami sedang menunggu keputusan dari Danantara mengenai langkah selanjutnya,” ujarnya dalam public expose virtual, Senin, 8 September 2025.
Entus juga menyinggung bahwa beberapa BUMN Karya merupakan perusahaan terbuka. Oleh karena itu, prosesnya kemungkinan akan sedikit lebih panjang dibanding perusahaan non-Tbk. “Karena dalam integrasi ini ada perusahaan Tbk yang terbuka seperti Adhi Karya dan lainnya, serta ada juga yang bukan Tbk,” ujarnya.





