Tender 80 Bus Listrik Transjakarta Dimenangkan oleh VKTR

foto/istimewa

sekilas.co – DIREKTUR PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, Bimo Kurniatmoko, menyampaikan bahwa perusahaan akan mendatangkan 50 unit bus listrik Transjakarta hingga akhir 2025. Tahun ini, VKTR telah memenangkan tender pengadaan 80 unit bus listrik Transjakarta.

Bimo menjelaskan bahwa 30 unit bus listrik yang belum tiba pada tahun ini akan dikirim pada 2026. “Rencana pengiriman 50 unit hingga akhir tahun 2025 dan 30 unit sisanya pada awal tahun 2026,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 9 Desember 2025.

Baca juga:

Ia menambahkan bahwa sejak 2022, perusahaan telah mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Jakarta dalam menyediakan transportasi umum berbasis listrik. Karena itu, VKTR juga akan memperluas kegiatan pengadaan serta peremajaan armada kendaraan listrik di wilayah Jakarta. “Perseroan akan terus berkomitmen mendukung inisiatif Pemprov DKI dalam memperluas pengadaan serta melakukan peremajaan armada kendaraan listrik di wilayah DKI Jakarta,” katanya.

Selain itu, Bimo menuturkan bahwa perseroan saat ini tidak memiliki rencana ekspansi dalam bentuk investasi besar. Meski begitu, VKTR tetap memperluas penetrasi pasar. “Kondisi ekonomi yang menantang justru memperkuat nilai tambah produk kendaraan komersial listrik kami, yang menawarkan efisiensi operasional signifikan bagi pelanggan, baik untuk segmen bus, truk, maupun forklift,” ujarnya.

Bimo juga menyampaikan bahwa perseroan melihat adanya momentum yang dapat menjadi katalis bagi perusahaan swasta maupun BUMN untuk mempertimbangkan peremajaan armada menggunakan solusi kendaraan listrik dari VKTR.

Untuk tahun depan, VKTR memperkirakan kebutuhan belanja modal (Capex) mencapai Rp100 miliar. Dari total tersebut, 20 persen dialokasikan untuk Capex baru yang mencakup pengadaan prototipe, pengembangan produk, serta kegiatan riset. Sementara 80 persen sisanya digunakan untuk penguatan fasilitas aftersales maintenance, termasuk pembangunan infrastruktur penyimpanan suku cadang, pengembangan area perbaikan, dan penyediaan fasilitas kantor serta operasional teknisi di berbagai wilayah.

Bimo menegaskan bahwa investasi pada layanan purna jual menjadi prioritas karena perusahaan tidak hanya berfokus pada penjualan produk, tetapi juga memastikan tersedianya dukungan aftersales yang andal demi menjaga kelancaran operasional pelanggan. “Dengan prospek pertumbuhan penjualan yang positif, kesiapan fasilitas aftersales menjadi elemen penting untuk menjaga kualitas layanan Perseroan secara berkelanjutan,” ujar Bimo.

Artikel Terkait