Sekilas.co – Harga emas dunia menguat tipis didorong pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya minat investor terhadap aset aman di tengah kekhawatiran penutupan pemerintahan (government shutdown) AS yang berlarut-larut dan ketidakpastian terkait kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Mengutip Reuters, Jumat (7/11/2025), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen ke level US$3.989,91 per ons, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember tercatat relatif stabil di US$3.991 per ons.
Dolar AS tercatat melemah 0,5 persen setelah sempat menyentuh posisi tertinggi dalam empat bulan terakhir. Pelemahan ini membuat harga emas menjadi lebih terjangkau bagi pembeli di luar negeri.
“Dengan adanya shutdown pemerintah AS dan meningkatnya skeptisisme hakim Mahkamah Agung terhadap legalitas tarif luas Presiden Trump, minat terhadap aset aman seperti emas kembali menguat,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus Kepala Strategi Logam di Zaner Metals.
Grant memperkirakan harga emas berpotensi menutup tahun dengan performa positif. Ia menilai target akhir tahun di kisaran US$4.300–4.400 per ons masih realistis. Sebelumnya, The Federal Reserve memangkas suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini, dan pasar memperkirakan peluang sekitar 72 persen akan ada pemangkasan tambahan pada Desember mendatang.
Namun, Presiden Fed Cleveland Beth Hammack menilai inflasi yang masih tinggi menjadi alasan bagi bank sentral untuk menahan diri dari penurunan suku bunga lebih lanjut. Dalam situasi ketidakpastian seperti ini, emas tetap menjadi aset lindung nilai yang menarik. Aset tanpa imbal hasil ini juga cenderung menguat di tengah kebijakan suku bunga rendah.
Para pelaku pasar kini berhati-hati memantau dampak kebijakan perdagangan Trump dan risiko dari shutdown yang berkepanjangan. “Kami akan terkejut jika harga emas bertahan lama di kisaran US$4.000 per ons, mengingat keluarnya modal spekulatif, sementara pembelian oleh bank sentral kemungkinan tetap menjadi pendorong utama,” tulis SP Angel dalam laporannya.
Di pasar logam lainnya, harga perak spot naik 0,3 persen menjadi US$48,22 per ons, platinum melemah 1,8 persen ke US$1.533,93 per ons, dan paladium turun 2,7 persen ke US$1.381,18 per ons.





