Ekonom LPEM UI Dorong BI Tidak Ubah Suku Bunga Acuan 4,75 Persen

foto/istimewa

Sekilas.co – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai Bank Indonesia (BI) sebaiknya mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75 persen. Keputusan tersebut akan dibahas dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dijadwalkan berlangsung pada 21–22 Oktober 2025.

Ekonom LPEM UI Teuku Riefky mengatakan, BI perlu menyesuaikan kebijakannya dengan tujuan utama menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca juga:

“Mempertahankan suku bunga acuan, dibandingkan dengan menurunkannya lebih lanjut, tidak hanya akan mengurangi tekanan terhadap rupiah tetapi juga dapat mengurangi persepsi terkikisnya independensi BI,” ujar Riefky dalam Laporan Seri Analisis Makroekonomi, yang dirilis Selasa, 21 Oktober 2025.

Menurut LPEM UI, salah satu alasan utama BI perlu menahan suku bunga acuan adalah besarnya arus modal keluar dalam 30 hari terakhir serta meningkatnya tekanan terhadap rupiah. LPEM mencatat, penjualan bersih obligasi pemerintah oleh investor asing mencapai US$ 1,88 miliar sepanjang 17 September hingga 17 Oktober 2025.

Sementara itu, per 17 Oktober 2025, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 16.577 per dolar AS, melemah 3,05 persen secara year to date (ytd).

Riefky menilai, keluarnya modal asing dan pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan pemerintah di sektor keuangan.

“Siklus pelonggaran moneter yang terus berlanjut di tengah tekanan depresiasi, peluncuran program pembagian beban (burden sharing), serta pemotongan drastis suku bunga fasilitas simpanan BI sebesar 100 basis poin sejak Juli lalu, telah mengirimkan sinyal yang mengkhawatirkan bagi investor tentang potensi dominasi fiskal dan berkurangnya independensi Bank Indonesia,” jelasnya.

Sebelumnya, pada Rapat Dewan Gubernur BI bulan September 2025, Bank Indonesia memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen.

“Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers daring, Rabu, 17 September 2025.

Pemangkasan tersebut menjadi yang kelima kalinya sepanjang tahun 2025. Sejak Januari 2025, BI telah menurunkan suku bunga acuan secara bertahap, dari 6,00 persen pada awal tahun, menjadi 5,75 persen pada Januari, 5,50 persen pada Mei, 5,25 persen pada Juli, 5,00 persen pada Agustus, hingga mencapai 4,75 persen pada September 2025.

Artikel Terkait