sekilas.co – Pemerintah resmi mengumumkan paket stimulus ekonomi keempat bertepatan dengan ulang tahun ke-74 Presiden Prabowo Subianto, Jumat (17/10/2025). Paket stimulus ini dirancang untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tekanan global yang masih berlanjut.
Kali ini, stimulus yang digelontorkan pemerintah mencakup bantuan langsung tunai (BLT) tambahan serta program magang nasional untuk lulusan baru perguruan tinggi.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat sore.
“Program ini merupakan tambahan dari bantuan reguler pemerintah. Presiden meminta agar bantuan langsung tunai diberikan untuk bulan Oktober, November, dan Desember 2025 kepada 35.046.783 keluarga penerima manfaat (KPM),” ujar Airlangga.
Jumlah penerima bantuan kali ini lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang menjangkau sekitar 140 juta warga (dengan asumsi satu keluarga terdiri atas empat orang). BLT tersebut diberikan kepada kelompok masyarakat desil 1–4, berdasarkan data Sensus Ekonomi Nasional.
“Tambahan BLT ini di luar program reguler Kementerian Sosial yang setiap bulan menyalurkan bantuan kepada 20,88 juta KPM melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako,” jelasnya.
Penyaluran BLT akan dimulai minggu depan melalui bank-bank Himbara untuk 18,3 juta KPM, sementara 17,2 juta KPM lainnya akan disalurkan oleh PT Pos Indonesia (Persero).
Program Magang Nasional untuk Lulusan Baru
Selain bantuan tunai, pemerintah juga meluncurkan program magang nasional bagi lulusan baru atau fresh graduates. Tahap pertama diikuti oleh 20.000 peserta yang akan mulai bekerja 20 Oktober 2025, dengan gelombang kedua dibuka November mendatang untuk 80.000 peserta tambahan.
“Program ini bertujuan memberikan pengalaman kerja bagi lulusan baru di dunia usaha, industri, BUMN, lembaga pemerintah, dan Bank Indonesia,” kata Airlangga.
Peserta magang akan menerima uang saku bulanan yang disesuaikan dengan daerah masing-masing, serta memperoleh jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tanpa potongan dari uang saku tersebut.
Konsistensi Kebijakan Fiskal Pemerintahan Prabowo
Paket stimulus keempat ini menjadi kelanjutan dari rangkaian kebijakan fiskal yang telah dijalankan sejak awal pemerintahan Presiden Prabowo pada Oktober 2024. Pemerintah menargetkan kebijakan tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada 2029, naik dari kisaran 5% saat ini.
Sejak menjabat, Prabowo telah meluncurkan tiga paket stimulus sebelumnya dengan total nilai Rp79,2 triliun, yakni:
-
Paket pertama (Desember 2024) senilai Rp38,6 triliun
-
Paket kedua (Juni 2025) senilai Rp24,44 triliun
-
Paket ketiga (September 2025) senilai Rp16,23 triliun
Bantuan dalam ketiga paket tersebut mencakup subsidi listrik, keringanan pajak, BLT, bantuan pangan, serta program padat karya sementara.
Langkah-langkah ini dinilai efektif menopang konsumsi rumah tangga, yang hingga kini masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional, diikuti oleh investasi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% (year-on-year) pada kuartal II/2025, capaian tertinggi dalam dua tahun terakhir. Namun, pemerintah tetap waspada terhadap potensi perlambatan akibat tekanan perdagangan global dan inflasi.
Peluncuran stimulus keempat ini menjadi simbol konsistensi pemerintahan Prabowo dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di tengah dinamika global yang semakin kompleks.





