sekilas.co – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah pada Selasa, 21 Oktober 2025. Lelang ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Minggu (18/10/2025), pemerintah menargetkan menghimpun dana sebesar Rp23 triliun dari kegiatan lelang tersebut.
“Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2025,” tulis DJPPR dalam pengumuman resminya.
Pada lelang kali ini, pemerintah menawarkan sembilan seri SUN dengan tingkat kupon mulai dari 5,87 persen. Setiap unit SUN dilelang dengan nilai nominal Rp1 juta. Lelang akan dibuka pada pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB, dan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI).
Proses lelang dilakukan secara terbuka (open auction) dengan metode harga beragam (multiple price). Artinya, peserta lelang dapat mengajukan penawaran dengan harga yang berbeda, dan pemerintah akan menentukan pemenang berdasarkan tingkat harga yang kompetitif.
Kemenkeu menjelaskan, pemerintah memiliki hak untuk menetapkan hasil lelang lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif Rp23 triliun. Jumlah maksimum yang dapat dimenangkan dalam lelang tersebut bisa mencapai 150 persen dari target indikatif tergantung pada kondisi pasar dan kebutuhan pembiayaan negara.
Sebagai informasi, pada lelang SUN sebelumnya yang digelar 7 Oktober 2025, total penawaran yang masuk mencapai Rp126,1 triliun, namun pemerintah hanya memenangkan sebesar Rp28 triliun. Angka tersebut menunjukkan minat yang tinggi dari investor terhadap instrumen surat utang pemerintah, meski pemerintah tetap berhati-hati dalam menjaga keseimbangan antara pembiayaan dan beban bunga utang.
Berikut daftar sembilan seri Surat Utang Negara (SUN) yang akan dilelang pada 21 Oktober 2025:
-
SPN01251122 (new issuance) – jatuh tempo pada 22 November 2025, dengan tingkat kupon diskonto.
-
SPN03260121 (new issuance) – jatuh tempo pada 21 Januari 2026, dengan tingkat kupon diskonto.
-
SPN12261008 (reopening) – jatuh tempo pada 8 Oktober 2026, dengan tingkat kupon diskonto.
-
FR0109 (reopening) – jatuh tempo pada 13 Maret 2031, dengan tingkat kupon 5,875 persen.
-
FR0108 (reopening) – jatuh tempo pada 15 April 2036, dengan tingkat kupon 6,50 persen.
-
FR0106 (reopening) – jatuh tempo pada 15 Agustus 2040, dengan tingkat kupon 7,125 persen.
-
FR0107 (reopening) – jatuh tempo pada 15 Agustus 2045, dengan tingkat kupon 7,125 persen.
-
FR0102 (reopening) – jatuh tempo pada 15 Juli 2054, dengan tingkat kupon 6,875 persen.
-
FR0105 (reopening) – jatuh tempo pada 15 Juli 2064, dengan tingkat kupon 6,875 persen.
Kemenkeu menyampaikan bahwa hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama setelah proses evaluasi selesai. Seluruh hasil dan detail pemenang akan dipublikasikan secara transparan melalui laman resmi DJPPR Kemenkeu.
Lelang SUN merupakan bagian dari strategi pembiayaan utang pemerintah untuk menutup defisit anggaran dan mendukung pembangunan nasional. Melalui penerbitan surat utang, pemerintah dapat mengakses pembiayaan jangka pendek dan panjang dengan biaya yang efisien, sekaligus memperkuat pasar keuangan domestik.
Dengan target Rp23 triliun, pemerintah berharap lelang kali ini tetap mendapat minat tinggi dari investor institusi maupun ritel, di tengah stabilnya kondisi ekonomi dan prospek positif pasar obligasi nasional.





