Harga Bitcoin Capai Rp 2 Miliar Pelaku Pasar Sebut Kripto Bergairah

foto/istimewa

sekilas.co – MATA uang digital Bitcoin kembali menembus rekor harga tertinggi sepanjang masa (all-time high) di level US$ 126.000, atau hampir mencapai Rp 2,1 miliar per koin.

Pelaku pasar perdagangan aset kripto di dalam negeri menilai pencapaian ini sebagai tonggak penting bagi pasar aset digital dan menegaskan kembali posisi Bitcoin sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Baca juga:

Menurut Vice President Indodax, Antony Kusuma, rekor harga Bitcoin kali ini tidak hanya mencerminkan euforia pasar, tetapi juga menjadi sinyal kuat bahwa aset digital semakin mendapatkan pengakuan dalam sistem keuangan global.

“Pencapaian harga US$ 126.000 merupakan bukti nyata bahwa Bitcoin telah memasuki fase kematangan baru. Saat ini, Bitcoin tidak lagi sekadar instrumen spekulatif, melainkan bagian dari strategi diversifikasi aset yang diakui oleh lembaga keuangan besar di seluruh dunia,” ujar Antony dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Berdasarkan data pasar, harga Bitcoin sempat menyentuh puncak di US$ 126.080 sebelum stabil di kisaran US$ 124.700, tambahnya, menunjukkan ketahanan yang kuat meski volatilitas pasar meningkat.

Di sisi lain, Ethereum turut menguat ke level US$ 4.600, sementara XRP juga mencatat kenaikan di US$ 2,9. Pergerakan ini, menurutnya, menunjukkan bahwa kepercayaan pasar terhadap aset kripto utama terus meningkat setelah periode konsolidasi beberapa bulan terakhir.

Dari sisi pasar domestik, Antony mencatat adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas perdagangan di Indodax seiring dengan rekor harga baru ini, di mana dalam tujuh hari terakhir, volume transaksi meningkat hampir 50 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Bahkan dalam satu hari terakhir, tambahnya, bertepatan dengan Bitcoin mencapai ATH di US$ 126.000, volume trading di Indodax menembus Rp 1 triliun.

“Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin percaya diri terhadap investasi kripto dan mulai memandangnya sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang,” ujarnya.

Artikel Terkait