Anak Usaha CDIA Tingkatkan Kapasitas PLTS Jadi 11 MWp

foto/istimewa

sekilas.co – PT CHANDRA Daya Investasi Tbk (CDIA) melalui anak usahanya di sektor energi, PT Krakatau Chandra Energi (KCE), menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 4,7 Megawatt peak (MWp). Dengan penambahan ini, total kapasitas terpasang kini mencapai 11 MWp.

Presiden Direktur CDIA, Ruly Aryawan, menyatakan bahwa peningkatan kapasitas ini merupakan bagian dari kontribusi perusahaan dalam memperkuat bauran energi nasional sekaligus mendukung agenda transisi energi di Indonesia. Ia menambahkan, total kapasitas 11 MWp tersebar di kawasan Industri Krakatau dan beberapa lokasi lainnya.

Baca juga:

“Ke depan, kami berkomitmen menambah kapasitas PLTS sebagai bagian dari strategi jangka panjang CDI Group dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,” ujar Ruly dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 7 Oktober 2025.

Ruly menargetkan proyek PLTS 4,7 MWp tipe Ground-Mounted ini mulai beroperasi pada November 2025 di Cilegon, Banten. PLTS tersebut memanfaatkan jalur transmisi distribusi KCE dan mengoptimalkan lahan yang sebelumnya tidak digunakan, sehingga memberikan nilai tambah dari pemanfaatan lahan yang ada.

Selain itu, Ruly menyampaikan bahwa dengan total kapasitas 11 MWp, portofolio energi hijau CDI Group diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 9.855 ton CO₂eq per tahun, setara dengan penyerapan karbon dari penanaman lebih dari 469 ribu pohon setiap tahunnya.

“Dengan pengalaman di sektor kelistrikan dan penggunaan teknologi panel surya berstandar internasional, CDI Group melalui KCE memastikan setiap proyek dirancang sesuai standar terbaik untuk efisiensi dan keberlanjutan,” ujarnya.

Pada semester I 2025, CDIA mencatat laba bersih sebesar US$ 74 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun (kurs Rp 16.388 per Dolar AS). Likuiditas perusahaan tercatat mencapai US$ 527,6 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun.

CDIA juga memperoleh sejumlah modal sepanjang semester I 2025, antara lain dari pinjaman jangka panjang Rp 2 triliun dari Bank Danamon Indonesia Tbk, penyertaan modal tambahan US$ 185 juta dari Chandra Asri Group dan EGCO Group, serta hasil penawaran umum senilai Rp 2,4 triliun.

Selain itu, CDIA telah menyelesaikan akuisisi PT Barito Investama (kini PT Chandra Investa Prima), memperluas jangkauan layanan logistik darat. Secara paralel, CDIA mengoperasikan dua kapal pengangkut gas ethylene untuk memperkuat kapabilitas maritim sekaligus memperkokoh integrasi rantai pasok aset Chandra Asri Group di Indonesia dan Singapura.

Artikel Terkait